tag:blogger.com,1999:blog-25817369209898922752024-02-19T23:15:38.187-08:00Herbisida AlamiAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/15363510799665246996noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-2581736920989892275.post-59430364433424071962012-09-20T23:04:00.001-07:002012-09-20T23:04:19.690-07:00PESTISIDA NABATI DAN CARA PEMBUATANNYA <h3 class="post-title entry-title" style="text-align: justify;">
PESTISIDA NABATI DAN CARA PEMBUATANNYA
</h3>
<div class="post-header" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYxa9CCXKmTUrkFLSjmIf1TXdObf12lVDfqu_N22qJ7BLroD1vApMbGi31aDL_URCaPSdN5auGzUFbNLfBeLDRiMBaF5MJUrSgq-KyaUNfGX7We4SbNW6liepF8nxy-tSpOhyTBYZiMFA/s1600/DAUN+PEPAYA.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYxa9CCXKmTUrkFLSjmIf1TXdObf12lVDfqu_N22qJ7BLroD1vApMbGi31aDL_URCaPSdN5auGzUFbNLfBeLDRiMBaF5MJUrSgq-KyaUNfGX7We4SbNW6liepF8nxy-tSpOhyTBYZiMFA/s320/DAUN+PEPAYA.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti yang sudah pernah saya ulas dalam web-blog saya yang lalu
tentang pestisida Nabati/alami, disini saya akan menambahkan tentang
macam-macam pestisida nabati/alami yang dapat dipilih dan dipakai oleh
para petani/pehobis untuk menanggulangi pengendalian hama penyakit
tanamannya. Disini tergantung dengan sumber bahan dasar yang ada di
wilayah masing-masing sehingga akan lebih mudah dan biaya pembuatannya
pun semakin murah.<br />
Macam – macam Pestisida Nabati/Alami<br />
1. Pestisida Nabati “Daun Pepaya”<br />
Daun pepaya mengandung bahan aktif “Papain”, sehingga efektif untuk mengendalikan “ulat dan hama penghisap”.<br />
Cara Pembuatannya:<br />
- 1 kg daun pepaya segar di rajang<br />
- Hasil rajangan di rendam dalam 10 liter air, 2 sendok makan minyak tanah, 30 gr detergen, diamkan semalam.<br />
- Saring larutan hasil perendaman dengan kain halus.<br />
- Semprotkan larutan hasil saringan ke tanaman.<br />
2. Pestisida Nabati “Biji Jarak”<br />
Biji Jarak mengandung “Reisin dan Alkaloit” , efektif untuk
mengendalikan ulat dan hama penghisap (dalam bentuk larutan ), Juga
efektif untuk mengendalikan nematoda/cacing (dalam bentuk serbuk).<br />
Cara Pembuatannya:<br />
- Tumbuk 1 biji jarak dan panaskan selama 10 menit dalam air 2 liter,
tambahkan 2 sendok makan minyak tanah dan 50 gr deterjen lalu diaduk.<br />
- Saring larutan hasil perendaman, tambahkan air kembali 10 liter.<br />
- Siap dipergunakan dengan cara di semprot kan ke tanaman.<br />
3. Pestisida Nabati ” Daun Sirsak “<br />
Daun sirsak mengandung bahan aktif “Annonain dan Resin “. Efektif untuk mengendalikan hama ” Trip “<br />
Cara Pembuatan :<br />
- Tumbuk halus 50 – 100 lembar daun sirsak.<br />
- Rendam dalam 5 liter air, + 15 gr detergen, aduk rata dan diamkan semalam.<br />
- Saring dengan kain halus<br />
- Dicairkan kembali 1 liter larutan pestisida dengan 10 – 15 liter air<br />
- Siap disemprotkan ke tanaman.<br />
4. Pestisida Nabati ” Daun Sirsak dan Jeringau “<br />
Rimpang jeringau mengandung ” Arosone, Kalomenol, Kalomen, Kalomeone, Metil eugenol, Eugenol “.<br />
Efektif untuk mengendalikan ” hama wereng coklat “.<br />
Cara Pembuatan:<br />
- Tumbuk halus segenggam daun sirsak , segenggam rimpang jeringau, 20 siung bawang putih.<br />
- Rendam dalam air sebanyak 20 liter, di + 20 gr sabun colek, aduk rata dan di biarkan semalam.<br />
- Saring dengan kain halus.<br />
- Encer kan 1liter pestisida dengan 50 -60 liter air<br />
- siap di semprotkan ke tanaman.<br />
5. Pestisida Nabati ” Pacar Cina “<br />
Pacar Cina mengandung minyak atsiri, alkaloid, saponin, flavonoin, dan tanin. Efektif untuk mengendalikan ” Hama ulat “.<br />
Cara Pembuatan:<br />
- Tumbuk 50 -100 gr ranting atau kulit batang pacar cina, tambah 1
liter air, tambah 1 gr detergen kemudian direbus selama 45-75 menit dan
diaduk agar menjadi larutan.<br />
- saring dengan kain halus.<br />
- siap disemprotkan ke tanaman.<br />
6. Pestisida Nabati ” Rendaman Daun Tembakau “<br />
Daun tembakau mengandung nikotin. Efektif untuk mengendalikan hama penghisap.<br />
Cara Pembuatan :<br />
- Rajang 250 gr ( sekitar 4 daun ) tembakau dan direndam dalam 8 liter air selama semalam.<br />
- Tambahkan 2 sendok detergen, aduk merata kemudian disaring.<br />
- Siap disemprotkan ke tanaman.<br />
7. Pestisida Nabati ” Daun Sirih Hutan “<br />
Daun sirih hutan mengandung ” fenol dan kavokol “. Efektif untuk hama penghisap.<br />
Cara Pembuatan:<br />
- Tumbuk halus 1 kg daun sirih hutan segar, 3 siung bawang merah, 5 batang serai.<br />
- Tambahkan air 8 – 10 liter air, 50 gr deterjen dan diaduk rata.<br />
- Saring dengan kain halus<br />
- Siap disemprotkan ke tanaman.<br />
8. Pestisida Nabati ” Umbi Gadung “<br />
Umbi gadung mengandung diosgenin, steroid saponin, alkohol dan fenol. Efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap.<br />
Cara Pembuatan :<br />
- Tumbuk halus 500 gr umbi gadung dan peras dengan batuan katong kain halus.<br />
- Tambahkan 10 liter air , aduk rata dan siap di semprotkan ke tanaman.<br />
9. Pestisida Nabati ” Daun Mimba “<br />
Daun mimba mengandung Azadirachtin, salanin, nimbinen dan
meliantriol. Efektif mengendalikan ulat, hama penghisap, jamur,
bakteri, nematoda dll.<br />
Cara pembuatan<br />
a. Dengan ” Biji Mimba “<br />
- Tumbuk halus 200 -300 gr biji mimba<br />
- rendam dalam 10 liter air semalam<br />
- Aduk rata dan saring, siap disemprotkan ketanaman.<br />
b. Dengan ” Daun Mimba “<br />
- Tumbuk halus 1 kg daun mimba kering bisa juga dengan daun segar.<br />
- Rendam dalam 10 liter air semalam, aduk rata , saring dan siap untuk disemprotkan ke tanaman.<br />
c. Untuk mengendalikan ” nematoda puru akar ” pada tanaman tembakau
lakukan 15 -30 gr daun mimba kering atau 5 -10 gr biji mimba ditumbuk
halus, kemudian diberikan untuk setiap lubang tanaman tembakau.<br />
d. Untuk mengendalikan ” Jamur Fusarium dan Sclerotium “. sebanyak 2
-6 gr biji mimba ditumbuk lalu rendam selama 3 hari dengan air 1 liter.
Lalu disaring dan siap di semprotkan ke tanaman.<br />
10. Pestisida Nabati ” Srikaya dan Nona Seberang “<br />
Srikaya dan nona seberang mengandung annonain dan resin. Efektif untuk mengendalikan ulat dan hama pengisap.<br />
Cara Pembuatan<br />
- Tumbuk hingga halus 15 -25 gr biji srikaya/nona seberang<br />
- Rendam dalam 1 liter air, 1gr deterjen , aduk rata dan biarkan 1 malam, kemudian saring dan siap disemprotkan ketanaman.<br />
11. Pestisida Nabati “ Daun Gamal “<br />
Daun gamal mengandung Tanin. Efektif untuk mengendalikan ulat dan
hama penghisap. Daun gamal bila ditambah dengan minyak tanah dan
detergen akan dapat dipakai sebagai insektisida. Penggunaan nya harus
hati2 karena dengan adanya minyak tanah mengakibatkan tanaman terbakar
dan bau bila mendekati panen.<br />
12. Pestisida Nabati ” Daun Mimba dan Umbi Gadung “.<br />
Efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap.<br />
Cara Pembuatan<br />
- Tumbuk halus 1kg daun mimba dan 2 buah umbi gadung racun, ditambah
20 liter air, 10 gr detergen dan aduk rata kemudian diamkan semalam,
saring dan siap untuk di semprotkan ke tanaman.<br />
13. Pestisida Nabati “Serbuk Bunga Piretrum “<br />
Serbuk bunga piretrum mengandung bahan “Piretrin “. Efektif untuk mengendalikan ulat.<br />
Cara Pembuatan<br />
- Rendan serbuk bunga piretrum sebanyak 25 gr dalam 10 liter air<br />
- tambah 10 gr detergen, aduk rata dan biarkan semalam kemudian disaring dan siap disemprotkan ke tanaman.<br /><br />
Nah selamat mencoba …… !!! semoga bermanfaat …….!!!</div>
<div style="text-align: justify;">
sumber: http://media-penyuluhan.blogspot.com/2012/06/pestisida-nabati-dan-cara-pembuatannya.html</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15363510799665246996noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2581736920989892275.post-69614295768169573762012-09-20T23:02:00.003-07:002012-09-20T23:29:41.233-07:00RODENTISIDA (RACUN TIKUS) NABATI <h3 class="post-title entry-title">
<br />
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAYaq9uBObWuMkqWHaEVJvnTKJ6EtapTouUewAsaJTLijZU0mxj6DM7rgLC940reYSOepukoLXGCACmBE6feWabu5xlSWE0Q34aTcQ3DhKVdKkiqVc865qIaDqsJW40ESeV2sE_p10t9o/s1600/gadung.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="230" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAYaq9uBObWuMkqWHaEVJvnTKJ6EtapTouUewAsaJTLijZU0mxj6DM7rgLC940reYSOepukoLXGCACmBE6feWabu5xlSWE0Q34aTcQ3DhKVdKkiqVc865qIaDqsJW40ESeV2sE_p10t9o/s400/gadung.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: x-small;">Racun tikus dengan tujuan mengendalikan populasi dengan cara memandulkannya : </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;"><span style="font-weight: bold;">Alat :</span></span></span></div>
<div class="ListParagraphCxSpFirst" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;">1.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 150%;">Parut</span></span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;">2.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 150%;">Timbangan</span></span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;">3.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 150%;">Penggerus </span></span></div>
<div class="ListParagraphCxSpLast" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;">4.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 150%;">Ember </span></span></div>
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</span><a href="http://media-penyuluhan.blogspot.com/2012/06/rodentisida-racun-tikus-nabati.html" name="more" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"></a></span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;"><span style="font-weight: bold;">Bahan :</span></span></span></div>
<div class="ListParagraphCxSpFirst" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;">1.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 150%;">Umbi gadung : 0,5 kg</span></span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;">2.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 150%;">Dedak : 0,5 kg</span></span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;">3.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 150%;">Tepung ikan (ikan asin) : 1 ons</span></span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;">4.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 150%;">Kemiri : 1 buah</span></span></div>
<div class="ListParagraphCxSpLast" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;">5.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 150%;">Air : secukupnya</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;"><span style="font-weight: bold;">Cara pembuatan :</span></span></span></div>
<div class="ListParagraphCxSpFirst" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;">1.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 150%;">Umbi gadung dikupas kemudian diparut atau ditumbuk.</span></span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;">2.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 150%;">Ikan asin dan kemiri ditumbuk hingga halus.</span></span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;">3.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 150%;">Umbi gadung, ikan asin, kemiri, dedak dicampur hingga terbentuk adonan.</span></span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;">4.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 150%;">Adonan dibentuk menyerupai pellet dan tambahkan air bila sulit terbentuk pellet.</span></span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="line-height: 150%;">5.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Pellet dijemur sampai kering hingga berwarna putih
</span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;">
6.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Rodentisida siap digunakan.</span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;">s </span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;">ssu mber: http://media-penyuluhan.blogspot.com/2012/06/rodentisida-racun-tikus-nabati.html</span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15363510799665246996noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2581736920989892275.post-73360836807081003922012-09-20T23:00:00.001-07:002012-09-20T23:00:43.426-07:00MEMPERBANYAK HERBISIDA SENDIRI JAUH LEBIH MURAH, KEAMPUHANNYA SAMA ASLINYA <h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" id="uwf2q5_1">
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: x-small;"><span style="font-weight: normal;">Pada musim hujan para petani sering kewalahan mengatasi gulma (rumput
liar), karena gulma sangat menganggu tanaman pokok, sehinga petani
mengunakan herbisida untuk mengatasi gulma. Tetapi sekarang harga
herbisida yg melambung, membuat petani jadi tambah berat biaya tanamnya.
Untuk petani harus bisa mengakalinya.</span><br style="font-weight: normal;" /><span style="font-weight: normal;"> </span><br style="font-weight: normal;" /><span style="font-weight: normal;"> Berikut ini akan saya
uraikan memperbanyak herbisida sendiri, sehingga biaya produksi bisa di
turunkan. Tetapi keampuahanya masih sama dengan herbisida asli. </span><br style="font-weight: normal;" /><span style="font-weight: normal;"> </span><br style="font-weight: normal;" /><span style="font-weight: normal;"> Bahan bahan:</span><br style="font-weight: normal;" /><span style="font-weight: normal;"> 1. 1 liter herbisida merk gramazon atau rundap </span><br style="font-weight: normal;" /><span style="font-weight: normal;"> 2. 2 liter air kelapa</span><br style="font-weight: normal;" /><span style="font-weight: normal;"> 3. 60 gram derterjen merk apa saja</span><br style="font-weight: normal;" /><span style="font-weight: normal;"> 4. 25 butir ragi tape</span><br style="font-weight: normal;" /><span style="font-weight: normal;"> 5. 1/2 kg pupuk za</span><br style="font-weight: normal;" /><span style="font-weight: normal;"> </span><br style="font-weight: normal;" /><span style="font-weight: normal;"> Cara membuatnya:</span><br style="font-weight: normal;" /><span style="font-weight: normal;"> 1. Ambil ember atau apa saja untuk wadah mencampur </span><br style="font-weight: normal;" /><span style="font-weight: normal;"> 2. Masukan air kelapa dalam ember </span><br style="font-weight: normal;" /><span style="font-weight: normal;"> 3. Masukan ragi & pupuk za trus aduk sampai tercampur rata</span><br style="font-weight: normal;" /><span style="font-weight: normal;"> 4. Masukan juga detergen sambil trus diaduk</span><br style="font-weight: normal;" /><span style="font-weight: normal;"> 5. Terakhir masukan herbisida sambil trus di aduk</span><br style="font-weight: normal;" /><span style="font-weight: normal;"> 6. Bila sudah tercampur rata trus langsung dimasukan dalam botol dan siap digunakan</span><br style="font-weight: normal;" /><span style="font-weight: normal;"> Dengan catatan: tidak boleh mencampur dua merk herbisida jadi satu</span><br style="font-weight: normal;" /><span style="font-weight: normal;"> </span><br style="font-weight: normal;" /><span style="font-weight: normal;"> Cara mengunakanya sama seperti pemakaian herbisida biasanya. </span></span></span></span></h6>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" id="uwf2q5_1">
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: x-small;"><span style="font-weight: normal;"> Semoga bermanfaat dan selamat mencoba..... </span></span></span></span></h6>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" id="uwf2q5_1">
<span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: x-small;"><span style="font-weight: normal;"> sumber : http://media-penyuluhan.blogspot.com/2012/06/memperbanyak-herbisida-sendiri-jauh.html </span></span></span></span></h6>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15363510799665246996noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2581736920989892275.post-53369685765896257242012-09-20T22:58:00.004-07:002012-09-20T22:58:55.090-07:00HERBISIDA BUATAN SENDIRI MURAH DAN MUDAH <div style="text-align: justify;">
Bumi pada umumnya sangat subur. Saking suburnya rumput-rumput
juga sangat cepat pertumbuhannya. Para petani sering mengeluhkan
keadaan ini. Betapa tidak, setelah lahan dibersihkan dengan cara ditebas
atau dibakar, kalau sudah kena hujan sekali saja rumput lebih cepat
menyusul. Tanaman yang ditanam belum besar rumputnya sudah lebih dulu
meninggi dan menutupi tanaman.<br /><br /> Biasanya petani banyak
mengandalkan racun rumput buatan pabrik yang semakin hari semakin mahal.
Untuk membersihkan lahan dari rumput biasanya dilakukan beberapa kali.
Kalau rumput tebal biasanya petani membakarnya saja dulu, kemudian
dibiarkan sekitar 2 minggu sampai rumput mulai Nampak tumbuh lagi.
Setelah itu lahan yang mulai ditumbuhi rumput tadi disemprot dengan
racun rumput. Kadang petani menanami dengan tanaman yang dikehendaki
sebelum penyemprotan atau yang lebih sering dilakukan setelah
penyemprotan.<br /><br /> Setelah penyemprotan racun tersebut biasanya agak
lama rumput baru tumbuh, ungkin biji rumput yang masih tersisa
sebelumnya dan tidak sempat dimatikanoleh racun rumput pada penyemprotan
sebelumnya. Sisa-sisa biji-biji rumput yang ada di tanah ini baru
muncul sekitar 2-3 bulan kemudian (tergantung keadaan tanah, jumlah
curah hujan, dll.). Pada saat pemunculannya kembali inilah petani
menyemprot lagi dengan racun rumput, sebelum rumput-rumput ini sempat
mengeluarkan bijinya. Jangan sampai penyemprotan dilakukan terlambat,
sehingga biji-biji rumput sempat terhambur. <br /><br /> Demikian cara
sebagian petani di Kalimantan, khususnya petani di Nunukan Kalimantan
Timur yang pernah penulis temui. Beda dengan Petani di Jawa yang jarang
menggunakan racun rumput pada usaha taninya, karena memang lahan yang
tidak terlalu luas dan tenaga yang cukup banyak serta ternak yang
memerlukan rumput setiap hari sehingga rumput selalu dipotong untuk
pakan ternak.<br /><br /> Penggunaan racun rumput yang relative sangat
banyak dan sering inilah yang membengkakkan biaya usaha tani para petani
di Kalimantan umumnya, Nunukan pada khususnya. Akhirnya banyak cara
dilakukan oleh para petani untuk menghemat pengeluaran belanja racun
rumput dengan cara mereka sendiri. Paling tidak ada 3 (tiga) cara yang
Penulis akan paparkan disini, yang berasal dari pengalaman beberapa
petani di Nunukan Kalimantan Timur yang telah Penulis temui.<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">RESEP 5in1 (Five in One) alias GUS BenSol</span><br /><br />Resep
ini bisa saja diberi nama Racun Rumput FiO, atau Racun Rumput GUS
BenSol. FiO artinya Five in One, sedangkan Gus Bensol maksudnya Garam
Urea Sabun serbuk Bensin dan Solar. Mungkin nama yang enak didengar
adalah Racun Rumput GUS BenSol, biar keren dan mudah terkenal.
Bagaimana?<br /><br />Bahan-bahan yang diperlukan :<br />1. Bensin 1 liter<br />2. Solar 1 liter<br />3. Garam 1 kg<br />4. Urea 1 kg<br />5. Sabun Serbuk 1 kg<br /><br /> Cara membuat :<br />1. Semua bahan-bahan di campur satu persatu, mulai dari bensin dan solar dalam satu wadah.<br />2. Pada wadah yang lain kemudian garam dan urea serta sabun serbuk dicampur.<br />3.
Wadah satu yang berisi campuran bensin dan solar dicampurkan sedikit
demi sedikit sambil terus diaduk-aduk dituangkan pada wadah kedua yang
berisi campuran garam, urea dan sabun serbuk.<br />4. Pengadukan dilakukan terus-menerus sampai campuran tadi menjadi larutan yang menyatu.<br />5.
Bahan racun rumput (FiO) Five in One alias GUS Bensol siap digunakan.
Simpanlah pada wadah yang aman dan tertutup jauhkan dan hindarkan dari
nyala api, karena bahan ini mudah terbakar.<br /><br />Cara Penggunaan : <br />Cara
penggunaan sama dengan penggunaan racun rumput lainnya. Yaitu kalau
kita ingin menyemprot dengan pompa sprayer berisi 15 liter air campurkan
sekitar 50 cc obat racun rumput FiO Gus Bensol ini. Kalau dirasa kurang
hebat ditambah sedikit dosisnya juga bisa sampai sekitar 200 cc (atau
satu gelas wadah aqua) dalam tangki sprayer 15 liter (ada juga tangki
yang 16 sampai 18 liter).<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">RESEP Oplosan Three in One (OTiO 12) alias Alur 12</span><br /><br />Disebut
Racun Rumput OTiO 12 alias Alur 12, hanya untuk memudahkan mengingat
bahwa inilah cara petani untuk membuat pengenceran racun rumput 1 liter
menjadi 12 liter dengan efek racun yang hampir sama. Pengalaman dari
seorang Petani di Kampung Sei Jepun bernama Bapak Mustafa (43) ini
diperoleh saat dia bekerja di perkebunan Sawit di Malaysia. Resep ini
pun sudah diminta ijinny untuk disebarluaskan kepada para petani dimana
saja berada, khususnya yang sempat membaca tulisan ini.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiOviXDB0xRnwe9EJfUwXTIWl8JjH3wFSNSKjhA4EW5rB9nqLjyOwgqNPTZibzLeCWz7mqwA7Q6-xNpKPrum9wPBictNgxwVDomkFUJzg3UHm9FGcNhbN5ml-tuCPO3dhaSC8K9LaTeBmB/s1600-h/Mustafa-OTioO-12-B.gif"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5436756342536180226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiOviXDB0xRnwe9EJfUwXTIWl8JjH3wFSNSKjhA4EW5rB9nqLjyOwgqNPTZibzLeCWz7mqwA7Q6-xNpKPrum9wPBictNgxwVDomkFUJzg3UHm9FGcNhbN5ml-tuCPO3dhaSC8K9LaTeBmB/s320/Mustafa-OTioO-12-B.gif" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a>Penyemprotan rumput dan gulma di ladang jagung dengan menggunakan Racun Rumput buatan sendiri merek Alur 12<br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifl8xPlcZQuLpHE6Tqh8dVA34HTuUFKscIymQAp0Na2jd5jopxmU1-zslbX8ydNcdgWfTGHdfAIVpFq3UTOyA2oM98y4yf4ZiVzqW3B8UaVX8ZDtIClMYOUD1_Ko8wLwQKSAor-WMsr6AU/s1600-h/Mustafa-OTioO-12-A.gif"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5436756333822960514" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifl8xPlcZQuLpHE6Tqh8dVA34HTuUFKscIymQAp0Na2jd5jopxmU1-zslbX8ydNcdgWfTGHdfAIVpFq3UTOyA2oM98y4yf4ZiVzqW3B8UaVX8ZDtIClMYOUD1_Ko8wLwQKSAor-WMsr6AU/s320/Mustafa-OTioO-12-A.gif" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 240px;" /></a>Pengisian Racun Rumput buatan sendiri merek Alur 12 ke dalam Tangki Pom (Pump Tank). <br /><br />Disebut
Alur 12 karena bahannya adalah Air Laut sebanyak 12 liter dan Urea,
untuk memperbanyak Racun Rumput buatan pabrik yang akan digunakan.<br /><br />Bahan-bahan yang diperlukan :<br />1. Racun Rumput Buatan Pabrik (berbagai merek) 1 liter<br />2. Air Laut 12 liter<br />3. Urea 2 kg<br /><br /> Cara membuat :<br />1.
Semua bahan-bahan di campur satu persatu ke dalam wadah terbuat dari
Alumunium atau yang berbahan tembikar dari tanah liat dengan sambil
terus diaduk-aduk.<br />2. Bahan-bahan larutan pengenceran racun rumput
dengan air laut dan urea dalam wadah kuali itu kemudian dipanaskan di
atas kompor atau tungku kayu bakar.<br />3. Pengadukan dilakukan
terus-menerus sampai campuran tadi menjadi larutan yang menyatu sambil
terus dipanaskan sampai mendidih. Pengadukan diusahakan jangan tepat di
atas wadah agar uapnya tidak terhirup oleh si Pengaduk.<br />4. Bahan
racun rumput OTiO 12 (Oplosan Three in One) siap digunakan. Simpanlah
pada wadah yang aman dan tertutup jauhkan dan hindarkan dari jangkauan
anak-anak.<br /><br />Cara Penggunaan : <br />Cara penggunaan sama dengan
penggunaan racun rumput lainnya. Yaitu kalau kita ingin menyemprot
dengan pompa sprayer berisi 15 liter air campurkan sekitar 50 cc obat
racun rumput OTiO 12 alias Alur 12 ini. Kalau dirasa kurang hebat
ditambah sedikit dosisnya juga bisa sampai sekitar 200 cc (atau satu
gelas wadah aqua) dalam tangki sprayer 15 liter (ada juga tangki yang 16
sampai 18 liter).<br /><br /><span style="font-weight: bold;">RESEP Oplosan Three in One (OTiO 13) alias Hervit Top 13</span><br />Disebut
Racun Rumput OTiO 13 alias Hervit Top 13, hanya untuk memudahkan
mengingat bahwa inilah cara petani untuk membuat pengenceran racun
rumput 1 liter menjadi 3 liter dengan efek racun yang hampir sama.
Pengalaman dari seorang Petani di Desa Setabu Kecamatan Sebatik Barat
melalui seorang PPL bernama Asri Aziz (33) ini diperoleh saat dia
bekerja di sawah dan kebun Kakaonya sendiri. Resep ini pun sudah diminta
ijinnya untuk disebarluaskan kepada para petani dimana saja berada,
khususnya yang sempat membaca tulisan ini.<br /><br />Disebut Bervit Top 13
karena bahannya adalah Vitsin (Vit) 250 gram dan Toak Pahit (ToP)
sebanyak 3 liter, untuk memperbanyak Racun Rumput buatan pabrik sebanyak
1 liter menjadi 3 liter.<br /><br />Bahan-bahan yang diperlukan :<br />1. Racun Rumput Buatan Pabrik (berbagai merek) 1 liter<br />2. Toak Pahit 3 liter<br />3. Vitsin 250 gram<br /><br /> Cara membuat :<br />1.
Semua bahan-bahan di campur satu persatu ke dalam wadah terbuat dari
Plastik atau yang berbahan tembikar dari tanah liat dengan sambil terus
diaduk-aduk.<br />2. Bahan-bahan larutan pengenceran racun rumput dengan Toak Pahit dan Vitsin dalam wadah kuali itu kemudian diaduk-aduk.<br />3. Pengadukan diusahakan jangan tepat di atas wadah agar uapnya tidak terhirup oleh si Pengaduk.<br />4.
Bahan racun rumput OTiO 13 (Hervit Top 13) siap digunakan. Simpanlah
pada wadah yang aman dan tertutup jauhkan dan hindarkan dari jangkauan
anak-anak.<br /><br />Cara Penggunaan : <br />Cara penggunaan sama dengan
penggunaan racun rumput lainnya. Yaitu kalau kita ingin menyemprot
dengan pompa sprayer berisi 15 liter air campurkan sekitar 50 cc obat
racun rumput OTiO 13 alias Hervit Top 13 ini. Kalau dirasa kurang hebat
ditambah sedikit dosisnya juga bisa sampai sekitar 200 cc (atau satu
gelas wadah aqua) dalam tangki sprayer 15 liter (ada juga tangki yang 16
sampai 18 liter).<br /><br />Barangkali Anda juga punya resep yang sama
ampuhnya dengan resep di atas. Atau bahkan lebih hebat? Maka jangan
malu-malu atau ragu-ragu untuk saling berbagi, agar petani kita lebih
makmur dan sejahtera. Sudah waktunya kita membela para Petani agar bisa
meminimalkan biaya-biaya usaha taninya. Jangan selalu kita memeras
petani dengan bisnis yang mengandung pembodohan terstruktur sekaligus
merusak tatanan kelestarian alam.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber : http://kebun-singkong.blogspot.com</div>
<div style="text-align: justify;">
sumber: http://media-penyuluhan.blogspot.com/2012/06/herbisida-buatan-sendiri-murah-dan.html </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15363510799665246996noreply@blogger.com2